PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA S1
SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA KOMPUTER
(STIKOM) ARTHA BUANA KUPANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur, penulis haturkan
kehadirat kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan rahmatNya penulis mampu
menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Isu-isu Sosial Akibat Kemajuan
dan Penggunaan Teknologi” mengenai pemanfaatan komputer dan masyarakat.
Pada kesempatan kali ini penulis
ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1.
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah dan rahmatNya kepada penulis.
2. Orang tua yang
selalu memberikan motivasi dan dorongan kepada penulis.
3.
Bapak David E. Huky,S.kom,MM selaku dosen pembimbing mata kuliah Komputer dan
Masyarakat
Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Kupang, 18 maret 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Di dalam suatu masyarakat selalu
masalah yang dibebut masalah sosial, masyarakatlah yang menentukan sesuatu itu
dapat disebut masalah sosial atau bukan. Masalah sosial adalah suatu
ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara
unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Hal yang paling mendominasi adanya
masalah sosial adalah faktor ekonomi, karena faktor inilah yang terlihat sangat
mencolok denngan adaya banyak perbedaan yang ada dalam tingkat perekoomian
masyarakat.
Masalah sosial yang lain yang sering
timbul dikarenakan oleh adanya kemajuan teknologi atau globalisasi.
Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar
biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Perkembangan dunia teknologi dan
ilmu pengetahuan alam tidak hanya menimbulkan keuntungan-keuntungan saja, namun
ada juga dampak negatif yang harus diperhatikan. Semua perubahan yang ada,
termasuk masalah sosial, harus diperhatikan dengan benar agar pemecahan masalahnya
pun juga dapat maksimal.
- Rumusan Masalah
1)
Bagaimana pengertian masalah sosial?
2) Apa
sajakah isu-isu sosial yang ditimbulkan akibat kemajuan teknologi?
- Tujuan
1)
Mengetahui pengertian masalah sosial.
2)
Mengetahui isu-isu sosial yang ditimbulkan akibat kemajuan teknologi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Masalah Sosial
Blumer (1971) dan Thompson (1988) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan
masalah sosial adalah suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu
entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga
berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat dan kondisi itu diharapkan
dapat diatasi melalui kegiatan bersama. Entitas tersebut dapat merupakan
pembicaraan umum atau menjadi topik ulasan di media massa, seperti televisi,
internet, radio dan surat kabar.
Jadi yang memutuskan bahwa sesuatu itu merupakan masalah sosial atau bukan,
adalah masyarakat yang kemudian disosialisasikan. Dan tingkat keparahan masalah
sosial yang terjadi dapat diukur dengan membandingkan antara sesuatu yang ideal
dengan realitas yang terjadi (Coleman dan Cresey, 1987).
Contohnya adalah masalah kemiskinan yang dapat didefinisikan sebagai suatu
standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi
pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang
umum berlaku di masyarakat yang bersangkutan (Suparlan, 1984).
Menurut Soerjono Soekanto masalah
sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan
antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat
terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita
yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial
dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah,
organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Dan untuk memudahkan mengamati masalah-masalah sosial, Stark (1975) membagi
masalah sosial menjadi 3 macam yaitu :
1) Konflik dan kesenjangan, seperti: kemiskinan, kesenjangan, konflik antar
kelompok, pelecehan seksual dan masalah lingkungan.
2) Perilaku menyimpang, seperti: kecanduan obat terlarang, gangguan mental,
kejahatan, kenakalan remaja dan kekerasan pergaulan.
3) Perkembangan manusia, seperti: masalah keluarga, usia lanjut,
kependudukan (seperti urbanisasi) dan kesehatan seksual.
Salah satu penyebab utama timbulnya masalah sosial adalah pemenuhan akan
kebutuhan hidup (Etzioni, 1976). Artinya jika seorang anggota masyarakat gagal
memenuhi kebutuhan hidupnya maka ia akan cenderung melakukan tindak kejahatan
dan kekerasan. Dan jika hal ini berlangsung lebih lama maka akan menyebabkan dampak yang
sangat merusak seperti kerusuhan sosial. Hal ini juga didukung oleh pendapatnya
Merton dan Nisbet (1971) bahwa masalah sosial sebagai sesuatu yang bukan
kebetulan tetapi berakar pada satu atau lebih kebutuhan masyarakat yang
terabaikan.
Dengan menggunakan asumsi yang lebih universal maka “tangga kebutuhan” dari
Maslow dapat digunakan yaitu pada dasarnya manusia membutuhkan kebutuhan
fisiologis, sosiologis, afeksi serta aktualisasi diri, meskipun Etzioni (1976)
menjelaskan bahwa masyarakat berbeda antara satu dengan yang lain terkait
dengan cara memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena seorang individu pada dasarnya
merupakan hasil “bangunan” budaya dimana individu itu tumbuh.
Hadley Cantrill (dalam Etzioni, 1976) melakukan penelitian di 14 negara
dengan menanyakan harapan, aspirasi dan pangkal kebahagian kepada masyarakat di
14 negara tersebut diantaranya Brazil, Mesir, India, Amerika Serikat dan
Yugoslavia. Hasilnya adalah hampir semua responden menyatakan bahwa faktor
ekonomilah yang menempati urutan teratas terkait dengan harapan, aspirasi dan
kebahagian bila dibandingkan dengan unsur-unsur lainnya.
Sebab lain adalah karena patologi sosial, yang didefinisikan oleh Blackmar
dan Gillin (1923) sebagai kegagalan individu menyesuaikan diri terhadap
kehidupan sosial dan ketidakmampuan struktur dan institusi sosial melakukan
sesuatu bagi perkembangan kepribadian. Hal ini mencakup: cacat (defect),
ketergantungan (dependent) dan kenakalan (delinquent).
Para penganut perspektif patologi sosial pada awalnya juga beranggapan
bahwa masalah sosial dapat dilakukan dengan cara penyembuhan secara parsial
berdasarkan diagnosis atau masalah yang dirasakan. Tetapi akhirnya disadari
bahwa penyembuhan parsial tidak mungkin dilakukan karena masyarakat merupakan
satu kesatuan yang saling terkait dan permasalahan bersifat menyeluruh.
Jika ruang lingkup masalah patologi sosial lebih mikro dan
individual, maka dari perspektif “disorganisasi sosial” menganggap penyebab
masalah sosial terjadi akibat adanya perubahan yang cukup besar di dalam
masyarakat seperti migrasi, urbanisasi, industrialisasi dan masalah ekologi.
Dengan memperhatikan perbedaan lokasi suatu daerah, Park (1967), menemukan
bahwa angka disorganisasi sosial dan timbulnya masalah sosial yang tinggi ada
pada wilayah yang dikategorikan kumuh akibat arus migrasi yang tinggi, dan hal
ini diperkuat dengan pendapat Faris dan Dunham (1965), bahwa tingkat masalah
sosial lebih tinggi di pusat kota secara intensitas dan frekuensi dibandingkan
daerah pinggiran.
Disamping itu industrialisasi-pun (selain memberikan dampak yang positif)
juga memberikan dampat yang negatif pada suatu masyarakat. Penelitian yang
dilakukan oleh Mogey (1956) menjelaskan bahwan pertumbuhan industri kendaraan
bermotor di kota Oxford menjadikan biaya hidup di kota tersebut menjadi tinggi
yang pada akhirnya akan mendorong buruh menuntut peningkatan upah kerja.
Perlu ditambahkan juga disini, bahwa masalah sosial tidak hanya karena
kesalahan struktur yang ada di dalam masyarakat atau kegagalan sistem sosial
yang berlaku namun juga dari tindakan sosial yang menyimpang atau yang dikenal
sebagai “perilaku menyimpang” yaitu menyimpang dari status sosialnya (Merton
& Nisbet, 1961).
Misalkan seseorang yang sudah tua bertingkah laku seperti anak-anak atau
orang miskin bertingkah laku seperti orang kaya dan lainnya. Dengan demikian,
seseorang itu disebut berperilaku menyimpang karena dia dianggap gagal dalam
menjalankan kehidupannya sesuai harapan masyarakat. Namun demikian, Heraud
(1970) membedakan lagi jenis perilaku menyimpang ini, apakah secara statistik,
yaitu berlainan dengan kebanyakan perilaku masyarakat secara umum ataukah secara
medik, yang lebih menekankan kepada faktor “nuture” atau genetis.
Ketidakmampuan seseorang dalam melakukan transmisi budaya juga dapat
menyebabkan permasalahan sosial. Cohen dalam bukunya “Delinquent Boys : The
Culture of the Gang” (1955) memaparkan hasil penelitiannya. Ia memperlihatkan
bahwa anak-anak kelas pekerja mungkin mengalami “anomie” di sekolah lapisan
menengah sehingga mereka membentuk budaya yang anti nilai-nilai menengah.
Melalui asosiasi diferensial, mereka meneruskan seperangkat norma yang dibutuhkan
melawan norma-norma yang sah pada saat mempertahankan status dalam ‘gang’nya.
B. ISU SOSIAL AKIBAT KEMAJUAN DAN
PENGGUNAAN TEKNOLOGI
Perkembangan dunia iptek yang
demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat
manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup
besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis.
Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan
pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.
Begitupun dengan telah ditemukannya
formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser
posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia.
Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar telah
diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan
umat manusia.
Bagi masyarakat sekarang, iptek
sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari
permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator
yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini
akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan
iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri.
Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek
mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern
yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif
iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua
tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran.
Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi
haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula
unsur keadilan.
Dampak positif dan dampak negative
dari perkembangan teknologi dilihat dari berbagai bidang:
1. Bidang
Informasi dan komunikasi
Dalam bidang informasi dan
komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita
rasakan dampak positipnya antara lain:
a) Kita akan lebih cepat mendapatkan
informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui
internet
b) Kita dapat berkomunikasi dengan
teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone
c) Kita mendapatkan layanan bank
yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain
Disamping keuntungan-keuntungan yang
kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga
untuk hal-hal yang negatif, antara lain:
a)
Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas).
b)
Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang
bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu.
c)
Kerahasiaan alat tes semakin terancam. Melalui internet kita dapat memperoleh
informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes
psikologi secara langsung dari internet.
d) Kecemasan
teknologi. Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer.
Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting
dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi.
Rusaknya modem internet karena disambar petir.
2. Bidang Ekonomi dan Industri
Dalam bidang ekonomi teknologi
berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat
positifnya antara lain:
a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin
tinggi
b. Terjadinya industrialisasi
c. Produktifitas dunia industri
semakin meningkat Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas
dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis
produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang
akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak
perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda
telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan
konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga
pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat
dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
d. Persaingan dalam dunia kerja
sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang
dimiliki.Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada
penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan.
Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami
perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan
yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill
sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
e. Di bidang kedokteran dan
kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi Meskipun
demikian ada pula dampak negatifnya antara lain; 1. terjadinya pengangguran
bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang
dibutuhkan; 2. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era
globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami
kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.
3. Bidang Sosial dan Budaya
Akibat kemajuan teknologi bisa kita
lihat:
a.
Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini
semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam
dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah
perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol. Data yang
tertulis dalam buku Megatrend for Women: From Liberation to Leadership yang
ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa
peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang
memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri,
dan berbagai jabatan penting lainnya.
b.
Meningkatnya rasa percaya diri. Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia
melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah
meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan
semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa
Asia.
c.
Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi
globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras
Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatip pada aspek
budaya:
a)
Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja
dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya
pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga
masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”. Kenakalan dan
tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya
kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan
tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan
penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama,
kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin
meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret,
pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
b)
Pola interaksi antar manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada kebanyakan
rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga.
Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja
untuk berhubungan dengan dunia luar.Program internet relay chatting (IRC),
internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri.
Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang
kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri
untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak
orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program
internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan
orang asing kapan saja.
4. Bidang Pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang
sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
a)
Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu
pengetahuan.
b)
Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode
baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena
materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
c)
Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
Dengan kemajuan teknologi proses
pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga
menggunakan jasa pos internet dan lain-lain. Disamping itu juga muncul dampak
negatif dalam proses pendidikan antara lain:
a) Kerahasiaan
alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven,
Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari
permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan
pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui
internet tersebut.
b) Penyalah gunaan
pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita
tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang
berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu
komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan
lain-lain.
5. Bidang politik
a) Timbulnya kelas
menengah baru. Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong
munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka
sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat
diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut
kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
b) Proses regenerasi
kepemimpinan. Sudah barang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan
berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan
persamaan semakin kental.
c) Di bidang
politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya
regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan
kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi
transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu
akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan
melahirkan kekuatan ekonomi baru.
BAB III
PENUTUP
- Simpulan
Masalah sosial adalah suatu
ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur
yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam
kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat
terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita
yang ada.
Isu-isu sosial dapat terjadi di
dalam bidang-bidang seperti:
1) Bidang informasi dan komunikasi
2) Bidang ekonomi dan industri
3) Bidang sosial dan budaya
4) Bidang pendidikan
5) Bidang politik
- Saran
Setelah membaca makalah ini
diharapkan dapat mengetahui masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat
dapat dijadikan pembelajaran dan dapat mengambil jalan penyelesaian yang
terbaik.
DAFTAR
PUSTAKA
http://afdanir.wordpress.com/2011/03/29/isu-sosial-akibat-kemajuan-dan-penggunaan-teknologi/
http://umum.kompasiana.com/2009/07/06/masalah-masalah-sosial/
http://organisasi.org/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat