Blogger Widgets

Cari Blog Ini

Minggu, 24 Juni 2012

CONTOH PROGRAM NETBEANS 7.0.1

INPUT
import java.util.Scanner;
public class robbymeirio {

 
    public static void main(String[] args) {
       
         Scanner masuk = new Scanner (System.in);
        int kembalian,duitbayar,pilihan,hargatepung,hargaminyakgoreng,
                hargagula,hargaberas,tot = 0;
    boolean kondisi = false;
    System.out.println("Pilih Menu"+ "\n" +" 1.tepung"+ " \n"
                + " 2.minyak goreng"+ " \n"
                + " 3.gula"+ " \n "
                + "4.beras"+ " \n"
                + " 5.Hitung Total"+ " \n"+ " 6.Keluar Aplikasi");
    System.out.println("masukkan pilihan :");
    pilihan = masuk.nextInt();
    while (kondisi == false){
   
    switch(pilihan){
    case 1:
    hargatepung = 15000;
    tot+= hargatepung;
    System.out.println("tepung");
    System.out.println("Pilih Menu Selanjutnya :");
    pilihan = masuk.nextInt();
    break;
    case 2:
    hargaminyakgoreng = 15000;
    tot+= hargaminyakgoreng;
    System.out.println("minyak goreng");
    System.out.println("Pilih Menu Selanjutnya :");
    pilihan = masuk.nextInt();
    break;
    case 3:
    hargagula = 15000;
    tot+= hargagula;
    System.out.println("gula");
    System.out.println("Pilih Menu Selanjutnya :");
    pilihan = masuk.nextInt();
    break;
    case 4:
    hargaberas = 15000;
    tot+= hargaberas;
    System.out.println("beras");
    System.out.println("Pilih Menu Sembako Selanjutnya :");
    pilihan = masuk.nextInt();
    break;
    case 5:
    System.out.println("Total Harga = "+tot);
    System.out.println("Uang yang di bayarkan : ");
    duitbayar = masuk.nextInt();
    kembalian = duitbayar - tot;
    System.out.println("Total Kembalian = "+kembalian);
    kondisi = true;
    break;
    case 6:
    System.exit(0);
        break;
        }
        }
    }
}

OUTPUT
Pilih Menu
 1.tepung
 2.minyak goreng
 3.gula
 4.beras
 5.Hitung Total
 6.Keluar Aplikasi
masukkan pilihan :

CONTOH PROGRAM NETBEANS 7.0.1

INPUT
import java.util.Scanner;
public class RobbyMeirio {

  
    public static void main(String[] args) {
     
        Scanner masuk = new Scanner (System.in);
        
    int Pilihan,Saldo=100000,nabung,ambil;
    boolean kondisi = false;
   
    System.out.println("Masukan Pilihan Anda \n 1.Cek Saldo \n"
                + " 2.Simpan Uang"
                + " \n 3.Ambil Uang \n 4.Keluar");
    System.out.println("Masukan Pilihan Anda : ");
    Pilihan = masuk.nextInt();
   
    while(kondisi== false){
    switch(Pilihan){
   
    case 1:
    System.out.println("Saldo anda adalah :"+Saldo);
    System.out.println("Masukan Pilihan selanjutnya :");
    Pilihan = masuk.nextInt();
    break;
    case 2:
    System.out.println("Masukan Jumlah Uang yang di tabung :");
    nabung = masuk.nextInt();
    Saldo+= nabung;
    System.out.println("Masukan Pilihan selanjutnya :");
    Pilihan = masuk.nextInt();
    break;
    case 3:
    System.out.println("Masukan Jumlah uang yang akan di ambil :");
    ambil = masuk.nextInt();
    Saldo-= ambil;
    System.out.println("Masukan Pilihan selanjutnya :");
    Pilihan = masuk.nextInt();
    break;
    case 4:
    System.exit(0);
    break;
    default:
    System.out.println("hanya pilihan yang ada di atas");
    kondisi = true;
    System.exit(0);
    break;
                     }
                 }
             }
            }

OUTPUT
Masukan Pilihan Anda
 1.Cek Saldo
 2.Simpan Uang
 3.Ambil Uang
 4.Keluar
Masukan Pilihan Anda :

Jumat, 22 Juni 2012

contoh program C++



1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Program data_mhs;
 
uses wincrt;
 
type mahasiswa = record
  nim       : string[8];
  nama      : string[25];
  umur      : integer;
end;
 
var
data:mahasiswa;
 
begin
  clrScr;
  writeln ('Masukkan data diri Anda : ' );
  write   ('Nim    : ' );readln(data.Nim);
  write   ('Nama   : ' );readln(data.Nama);
  write   ('Umur   : ' );readln(data.Umur);
 
  writeln;  {Memasukkan baris kosong}
 
  {Menampilkan data yang telah dimasukan}
  writeln ('Beikut ini informasi data diri yang telah anda masukkan : ');
  writeln ('Nim    : ' , data.Nim);
  writeln ('Nama   : ' , data.Nama);
  writeln ('Umur   : ' , data.Umur);
  readln ;
end.

Minggu, 17 Juni 2012

membuat anti virus sendiri



REG DELETE HKCU\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\
Policies\System /v DisableRegistryTools /f

REG DELETE HKLM\Software\Microsoft\Windows\CurretVersion\
Policies\System /v DisableRegistryTools /f

REG DELETE HKCU\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\
Policies\system /v DisableTaskMgr /f

ni format scriptnya....
REG xxxx [PATH] /v [value] /t [type] /d [data] /f

xxxx = delete/add/COPY/SAVE/LOAD/UNLOAD/RESTORE/COMPARE/
EXPORT atau IMPORT.

LAPORAN TUGAS AKHIR BASIS DATA



BAB I
TINJUAN TEORITIS

1.1 Tinjauan Umum Judul Sistem Informasi Persediaan Barang
Perkembangan teknologi informasi yang sangat terasa dalam kehidupan sangat bermanfaat membantu permasalahan dalam proses suatu kegiatan. Kegiatan yang umumnya menggunakan peranan teknologi yaitu system informasi adalah pengolahan data keuangan, pengolahan data persediaan barang dan lain-lain.
Khususnya dalam pengolahan data persediaan barang system informasi sangatlah bermanfaat dalam hal ketepatan dan kecepatan prosesnya. Di UD. ARIF  JAYA  pasar Inpres Naikoten I proses pengolahan data persediaan barang tersebut masih menggunakan proses manual yaitu tanpa terkomputerisasi sehingga menimbulkan beberapa masalah, diantaranya ketidak tepatan pemeriksaan barang yang masih tersedia, sering tejadinya persediaan barang yang tidak terkontrol, pencarian data yang masih mneggunakan proses manual, pembuatan laporan yang masih relative lama karena masih menggunakan proses manual yaitu dengan tulisan tangan. Melihat pemasalahan tersebut, maka sangatlah tertarik untuk membahas mengenai Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Pemasukkan dan Pengeluaran Barang di toko-toko yang dapat membantu menyelesaikan masalah yang sedang terjadi.
Ø Tujuan Penulisan

A. Tinjauan Umum

          I.      Sebagai salah-satu persyaratan kelulusan mata kuliah basis data.
       II.      Menetapkan ilmu yang telah di pelajari di semester II ini dalam mata kuliah Basis Data
B. Tinjauan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan ini, yaitu mempermudah pimpinan dalam memperoleh persedian data persediaan barang.
C. Batasan Masalah
Adapun permaslahan yang diangkat oleh Penulis, yaitu Bagaimana membuat Database untuk persediaan stok barang sehingga mempermudah Pimpinan dalam mengambil keputusan.

1.2 Konsep  Dasar Basis Data
Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sstem informasi diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan Daya saing perusahaan tersebut. Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada.
Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis data antara lain: semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan penjadwalan penerbangan, proses regristasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan, pembelian dan pencatatan data barang pada perusahaan dagang, pencatatan data pegawai beerta akrifitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu perusahaan, dan sebagainya.
Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan, mencari jumlah stok penjualan, mencari jumlah stok yang tersedia, barang apa yang paling lakudijual pada bulan ini, dan berapa laba bersih perusahaan dapat diketahui dengan mudah dengan basis data. Pada perpustakaan, adanya aplikasi pencarian data buku berdasarkan judul, pengarang atau kriteria lain dapat mudah dilakukan dengan basis data. Pencarian data peminjam yang terlambat mengembalikan juga mudah dilakukan sehingga bisa dibuat aplikasi pembuatan surat berdasarkan informasi yang tersedia.
Dengan memanfaatkan teknologi jaringan, kemampuan basis data dapat dapat dioptimalkan. Misalnya transaksi antar cabangpada sebuah perbankan secara online. Begitu banyak yang dapat diperoleh dengan pemanfaatan basis data. Basis data dapat meningkatkan daya guna perangkat computer yang mungkin tadinya hanya untuk keperluan game atau pengetikan dengan aplikasi office.


DEFINISI BASIS DATA
Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan fakta mengenai obyek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka,deretan karakter, atau symbol). Basis data dapat didefinisikn dalam berbagai sudut pandang seperti berikut:
1.   Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.
2.   Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan.
3.   Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

TUJUAN BASIS DATA
Basis data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan, dan kecepatan dalam pengambilan kembali. Untuk mencapai tujuan, syarat sebuah basis data yang baik adalah sebagai berikut;
  1. Tujuan adanya redundansi dan inkonsistensi data
Redudansi terjadi jika suatu informasi disimpan di beberapa tempat. Misalnya, ada data mahasiswa yang memuat NIM, nama, alamat, dan atribut lainnya, sementara kita punya data lain tentang data KHS mahasiswa yang isinya yang terdapat NIM, nama, mata kuliah, dan nilai.
2)      Kesulitan Pengaksesan Data
Basis data memiliki fasilitas untuk melakuakan pencarian informasi dengan menggunakan Query taupun dari tool untik melihat tabelnya. Dengan fasilitas ini. Kita bias secara langsung melihat data dari software DBMS-nya. Selain itu, baiss data bias dihubungkan dengan program aplikasi sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses informasi. Misalnya program aplikasi untuk kasir yang terhubung dengan basis data . pengguna cukup mengguna fasilitas pencarian ataupun laporan. Yang tersedia pada program aplikasi untuk mendapatkan informasi stok, laporan penjualan, dan lain-lain. Dalam basis data, informasi yang diperolah dari kumpulan data bisa berupa keseluruhan data, sebagai data, data denga filter tertentu, data yang terurut, ataupun data summary.
Sebagai contoh sederhana ketika kita ingin mencatat data alamat dan telepon dari kolega kita. Sebagai orang akan menggunakan buku alamat. Metode pencatat dilakukan dilakukan dengan menuliskan data setelah catatan terakhir. Ketika kita menginginkan informasi alamat seseorang kita akan mencari karena informasi yang tersaji tidak terurut. Ada juga orang mencatat dengan mengelompokan nama berdasarkan abjad. Hal ini akan lebih mempermudah pencarian karena kita tidak perlu membaca keseluruhan data, tetapi cukup dalam satu kelompok saja. Tapi masalah baru muncul ketika jumlah data untuk sekelompokan data abjad teretentu telalu banyak sedangkan kelompok abjad yang lain masih terlalu sedikit. Dalam metode ini, ada banyak ruang tidak terpakai jika memberikan ruang yang sama untuk setiap kelompok. Dalam hal pencarian, kesulitan akan kita temui ketika informasi yang kita ingin cari dengan kata kunci sebagagian namanya. Misalnya kita akan mencari alamat Anto, sementara yang tercatat dalam buku catatan adalah Mardianto. Tentu saja kita tidak akan dapat menemukannya dalam kelompok data dengan huruf depan A. selain itu, tidak selamanya kata kunci yang diketahui adalah dari nama, tetapi bisa saja yang diketahui adalah nomer teleponnya, sedangkan yang ingin kita cari adalah alamat dan namanya. Hal ini merupakan masalah baru dari pencatatan data dengan buku. Basis data bisa memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan tersebut diatas.
3)      Multiple User
Basis data memungkinkan pengguna data bersama-sama oleh banyak pengguna pada saat yang bersamaan atau pada saat yang berbeda. Dengan meletakkan basis data pada bagian server yang bisa diakses kesemua pengguna dari banyak klient, kita sudah menyediakan akses kesemua pengguna dari computer klient ke sumber informasi yaitu basis data. Tentu saja pengaksesan oleh pengguna-pengguna ini disesuaikan dengan hak aksesnya. Misalnya sebuah perguruan tinggi memiliki data tentang mahasiswa, pembayaran, dan lain-lain yang diletakan dalam sebuah basis data. Bagian Akademi akan bisa mengakses data-data akademi mahasiswa, Bagian Keuangan akan diijinkan mengakses data pembayaran mahasiswa, sementara mahasiswa hanya bisa melihat status akademi/keuangan yang berhubungan dengan dirinya saja. Hal ini sangat dimungkinkan dengan penyimpanan data dalam basis data.
MANFAAT/KELEBIHAN BASIS DATA
Banyak memanfaat yang dapat kira peroleh dengan menggunakan basis data. Manfaat/kelebihan basis data diantaranya adalah:
1)       Kecepatan dan kemudahan (speed)
Dengan menggunakan basis data pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokan, mengurutkan bahkan perhitungan dengan metematika. Dengan perancangan yang benar, maka penyajian informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
2)       Kebersamaan pemakai
Sebuah basis data dapat digunakan oleh banyak user san banyak aplikasi. Untuk data-data yang diperlukan oleh banyak orang/bagian. Tidak perlu dilakukan pencatatan dimasing-masing bagian, tetapi cukup dengan satu basis data untuk dipakai bersama. Misalnya data mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi, dibutuhkan oleh banyak bagian, diantaranya: bagian akademik, bagian keuangan, bagian kemahasiswaan, dan perpustakaan. Tidak harus semua bagian ini memiliki catatan dan semua bagian bisa mengakses data tersebut sesuai dengan keperluannya.
3)       Pemusatan control data
karena cukup dengan satu basis data unutk banyak keperluan, pengontrolan terhadap data juga cukup dilakuan di satu tempat saja. Jika ada perubahan data alamat mahasiswa misalnya, maka tidak perlu kita meng-update semua data dimasing-masing bagian tetapi cukup hanya disatu basis data.
4)       Efesiensi ruang penyimpanan (space)
Dengan pemakain bersama, kita tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan diberbagai tempat, tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang penyimpanan data yang dimilikioleh sebuah organisasi. Dengan teknik perancangan basis data yang benar, kita akan menyederhanakan penyimpanan sehingga tidak semua data harus disimpan.
5)       Keakuratan (Accuracy)
Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan antara data, dan lain-lain, dapat menekan keakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data.
6)       Ketersediaan (availability)
Dengan basis data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang masih diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.
7)       Keamanan (Security)
Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan posisinya. Basis data bisa diberikan passwordnya untuk membatasi orang yang mengaksesnya.
8)       Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru
Pengguna basis data merupakan bagian dari perkembangan teknologi. Dengan adanya basis data pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga pembuatan aplikasi tidak perlu mengurusi penyimpanan data, tetapi cukup mengatur interface untuk pengguna.
9)       Pemakain secara langsung
Basis data memiliki fasilitas untuk melihat datanya secara langsung dengan tool yang disediakan oleh DBMS. Untuk melihat data, langsung ke table ataupun menggunakan query. Biasanya yang menggunakan fasilitas ini adalah user yang sudah ahli, atau database administrator.
10)   Kebebasan data (Data Independence)
Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur data. Maka dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya.


11)   User view
Basis data penyediaan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna. Misalnya kita memiliki data-data dari perusahaan yang bergerak dibidang retail. Data yang ada berupa data barang, penjualan, dan pembelian. Ada beberapa jenis pengguna yang memerlukan informasi terkait dengan data perusahaan tresebut. Mereka adalah pelanggan, kasir, bagian gudang, bagian akutansi dan manajer. Tidak semua data boleh diakses oleh semua pengguna. Misalnya kasir dia hanya boleh berhak melihat informasi nama barang dan harga jualnya. Sementara itu dia berhak untuk memasukan data penjualan . berbeda dengan pelanggan yang hanya melihat data keberadaan barang dan harga jual tetapi tidak berhak memasukan atau merubah data. Sementara itu bagian akutansi berhak melihat keuntungan dari tiap-tiap barang untuk menganalisa data akutansinya.Basis data mampu memberikan layanan organisasi seperti ini.
1.3 Konsep Dasar Sistem Basis Data
Data dan informasi
Data : fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang terjadi yang dikumpulkan dan disimpan yang menunjukkan jumlah, tindakan atau suatu hal.
Informasi : data yang diorganisir, diatur, diolah dan diberi arti atau data yang berguna.
Pengertian Sistem Basis Data
Sistem basis data merupakan lingkup yang lebih luas dari basis data.
Sistem basis memuat sekumpulan basis data yang mungkin tidak ada hubungan satu sama lain tetapi secara keseluruhan mempunyai hubungan sebagai sebuah sistem dengan didukung oleh komponen lainnya.
Tujuan Basis Data
James martin (1975) dalam edhy sutanta (2004) membedakan tujuan bais data menjadi 2 kelompok yaitu primer dan skunder
Tujuan primer: tujuan utama yang ingin dicapai dalam perancangan dan pengembangan basis data
Tujuan skunder: tujuan tambahan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan primer.
Tujuan Primer
Ø  Data-data dalam basis data digunakan oleh banyak pemakai
Ø  Menjaga investasi intelektual
Ø  Penekanan biaya
Ø  Menghilangkan proliferasi (terjadinya pengembangan sistem ganda)
Ø  Unjuk kerja (performance)
Ø  Kejelasan data yg tersedia untuk diakses
Ø  Kemudahan pemakaian
Ø  Fleksibilitas penggunaan
Ø  Kebutuhan data dapat dipenuhi dengan cepat
Ø  Perubahan yang mudah
Ø  Akurasi dan konsistensi
Ø  Privasi
Ø  Keamanan
Ø  Ketersediaan
Tujuan Sekunder
Ø  Independensi data secara fisik
Ø  Independensi data secara logika
Ø  Pengendalian/minimalisasi perangkapan data (redudancy data)
Ø  Kecepatan akses
Ø  Kecepatan pencarian
Ø  Standarisasi data
Ø  Tersedianya kamus data
Ø  Interface pemrograman tingkat tinggi
Ø  Bahasa end user
Ø  Pengendalian integritas
Ø  Kecepatan pemulihan kembali dari kerusakan
Ø  Kemampuan perubahan untuk penyesuaian
Ø  Perancangan dan pengawasan alat-alat
Ø  Pengorganisasian kembali (migrasi) data dapat dilakukan secara otomatis






1.4. Arisitektur Sistem Basis Data
Arsitektur basis data memberikan kerangka kerja bagi para pengembang sistem basis data.
Ada tiga (3) level arsitektur system basis data, yaitu
1. Level fisik / Internal
Level fisik merupakan level paling rendah yang menggambarkan bagaimana data disimpan secara fisik. Misalnya kita memiliki data mahasiswa. Pada level fisik data mahasiswa dipandang dengan memperhatikan bahwa dalam data tersebut ada atribut nama yang disimpan pada media penyimpanan (disk) sepanjang 20 byte.
2. Level Konseptual / Logika
Level ini menggambarkan data apa yang disimpan dalam basis data dan hubungan relasi yang terjadi antara data dari keseluruhan basis data.
3. Level Pandangan Pengguna ( User View Level ) / Eksternal
Level ini merupakan level abstraksi data tertinggi yang menggambarkan hanya sebagian saja yang dilihat dan dipakai dari keseluruhan database. Hal ini disebabkan beberpa pengguna database tidak membutuhkan semua is database. Yang dimaksud dengan user/pengguna disini adalah programmer, end user, atau DBA. Setiap user mempunyai ‘bahasa’ yang sesuai dengan kebutuhannya, antara lain:
a.    Programmer:  bahasa yang digunkan adalah abahasa pemrograman seperti C, COBOL, atau PL/I.
b.   End user: bahasa yang digunakan adalah bahasa query atau menggunakan fasilitas yang tersedia pada program aplikasi.
Pada level eksternal ini, user dibatasi pada kemampuan peragkat keras dan perangkat lunak yang digunakan aplikasi basisdata.
Arsitektur basisdata sangat dipengaruhi oleh system computer dimana ia dijalankan, terutama oleh aspek arsitektur computer seperti jaringan, paralelisme, dan distribusi.
·      Jaringan computer memungkinkan beberapa tugas dieksekusi pada system server dan beberapa lainnya pada system client. Pembagian pekerjaan memunculkan system basisdata client-server.
·      Pemrosesan parallel dalam system computer memungkinkan aktivitas system basisdata dipercepat, repons lebih cepat pada transaksi, serta lebih banyak transaksi yang dapat direspos per detik. Query dapat diproses dengan mengeksploitasi paralisme yang ditawarkan oleh system computer. Kebutuhan akan pemrosesan query parallel memunculkan system basisdata parallel.
·      Distribusi data ke seluruh tempat atau departemen dalam organisasi memungkinkan data berada di tempat dimana mereka dibuat atau paing dibutuhkan, tetapi masih tetap dapat di akses dari tempat lain dari departemen lain. Dengan menyimpan banyak salinan basisdata kebeberapa tempat, organisasi besar dapat melanjutkan operasi basisdata mereka bahkan ketika satu tempat dipengaruhi oleh bencana alam seperti banjir, kebakaran, atau gempa bumi. System basisdata terdistribusi menangani data yang terdistribusi secara geografis atau adminstratif dan tersebar kebaynyak system basisdata.
1.5 ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan model konseptual yang mendefinisikan hubungan antara penyimpanan atau store. Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data.
Struktur logis (skema database) dapat ditumujkkan secara grafis dengan diagram ER yang dibentuk dari komponen-komponen berikut :
Entitas
                              
                                                Persegi panjang memwakili kumpulan entitas

Atribut
 
                                                Elips mewakili atribut
relas
 
                                                Belah ketupat mewakili relasi


Garis menghubungkan atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas dengan relasi.
Masing-masing komponen diberi nama entitas atau bagian system basis data sebagai ilustrasi, bayangkan Anda mengambil bagian system basisdata persedian barang yang terdiri atas Supplier dan pelanggan.
Supplier
memiliki
Pelanggan
 
                                I                                   M                                                                        M                                                 I


Kode_Supplier                                                                                                                                                                                                   Kode_Pelanggan
Nama_Supplier                                                                                                                                                                                                  Nama_Pelanggan
Alamat_Supplier                                                                                                                                                                                               Alamat_Pelanggan
Telpon                                                                                                                                                                                                                   Telpon
Email_Supplier                                                                                                                                                                                                  email_Pelanggan

Gambar 1.1 Diagram ER
Sebagai tambahan model ER menyajikan pula batasan diman isi basis data harus menyesuaikan dengan batasan. Salah satu batasan yang penting adalah pemetaan kardinalitas (mapping cardinalities), yang menggambarkan jumlah entitas yang berhubungan dengan entitas lain melalui suatu relasi. Misalnya, jika suatu pelanggan dapat memiliki lebih dari satu pelanggan, model ER dapat menunjukkannya.

Memiliki
Kode_Supplier
Kode_Pelanggan
                                                                       
Supplier
Kode_Supplier
Nama_Supplier
Alamat_Supplier
Telpon
Email_Supplier
Pelanggan
Kode_Pelanggan
Nama_Pelanggan
Alamat_Pelanggan
Telpon
Email_Pelanggan
 




Gambar 1.2 Model ER


Model Relasional
Model relasional menggunakan sekumpulan tabel untuk menyajikan, baik data maupun relasi, diantara data-data. Masing-masing tabel mempunyai sejumlah kolom dan masing-masing kolom mempunyai nama unik
Model-model Data lainnya
Model data beroorientasi objek (object oriented data model) adalah model data lain yang semakin menarik perhatikan. Model dapat dipandang sebagai pengembagai model ER dengan pada pembungkusan (encapsulation), metode (fungsi), dan identitas objek.
Model data relasional objek (object relational data model) menggabungkan model data berorientasi objek dengan model data relasional.
Model data yang semistructured mengizinkan spesifikasi data dimana masing-masing data bertipe sama bias mempunyai atribut berbeda. Ini berbeda dengan model data yang disebut di atas, si mana setiap data dengan tipe tertentu harus mempunyai atribut nama.
Dua model data lain, yaitu model data jaringan (network data model) dan model data hierarki (hierarchical data model), telah ada terlebih dahulu sebelum model data relasional. Namun, keduanya jarang digunakan.

Membuat ERD
Entity relationship Diagram adalah alat pemodelan data utama dan akan membantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas. Proses memungkinkan analis menhasilkan struktur basisdata yang baik sehingga data dapat disimpan dan di ambil secara efisien.
Entitas (Entity)
Entitas adalah sesuatu yang nyata atau abstrak di mana kita akan menyimpan data. Ada 4 entitas, yaitu misalnya pegawai,pembayaran,kampus dan buku. Contoh suatu entitas disebut instansi, misalnya pegawai Adi, pembayaran Joko, dan lain sebagainya.
Relasi (Relationship)
Relasi adalah hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas, misalnya proses pembayaran pegawai. Kardinalitas menentukan kejadian suatu entitas untuk satu kejadian pada entitas yang berhubungan. Misalnya mahasiswa bias mengambil banyak mata kuliah.
Atribut (Atribute)
Atribut adalah cirri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu. Sebutan lain atribut adalah property, elemen data, dan field. Misalnya nama, alamat, nomor pegawai dan gaji adalah atribut atau kombinasi atribut yang mengidentifikasikan satu dan hanya satu instansi suatu entitas disebut kunci utama atau pengenal. Misalnya, nomor pegawai adalah kunci utama untuk pegawai.

1.6 NORMALISASI DATA
Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain logika basis data relasional yang tidak secara langsung dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan criteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Pada dasarnya desain logika basis data relasional dapat menggunkan prinsip normalisasi maupun transformasi dari model E-R ke bentuk fisik.
Dalam perspektif normalisasi sebuah database dikatakan baik jika tabel yang membentuk basis data sudah berada dalam keadaan normal. Suatu tabel dikatakan normal, jika :
a.    Jika ada dekomposisi/penguraian tabel, maka dekomposisi dijamin aman (lossless-join decomposition).
b.   Terpelihara ketergantungan functional pada saat perubahan data (dependency preservation).
c.    Tidak melanggar Boyce Code Normal Form (BCNF). Jika tidak bias minimal tidak melanggar bentuk nomalisasi ketiga.
1.  TEKNIK NORMALISASI
 Salah satu topic yang cukup kompleks dunia manajemen database adalah proses untuk menormalisasi tabel-tabel dalam database relasional.  Bentuk-bentuk normalisasi dan teknik-teknik yang digunakan dalam melakukan normalisasi.
Dengan demikian kita ingin mendesain database relasional yang terdiri dari tabel-tabel berikut:
(a) Berisi data yang diperlukan.
(b)Memiliki sesedikit mungkin redunsasi.
(c) Mengakomodasi banyak nilai untuk type data yang diperlukan.
(d)Mengefiensikan update.
(e) Menghindari kemungkinan kehilangan data secara tidak disengaja/tidak diketahui.

Alasan utama dari normalisasi database minimal sampai dengan bentuk normal ketiga  adalah menghilangkan kemungkinan adanya “insertion anomalies”, “deletion anomalies”, dan “update anomalies. Tipe-tipe kesalahan tersebut sangat mungkin terjadi pada database yang tidak normal.
                    
“insertion anomaly” adalah sebuah kesalahan dalam penempatan informasi entry data baru ke seluruh tempat dalam database dimana informasi tersebut disimpan. Dalam database yang telah dinormalisasi, proses pemusukan suatu informasi baru hanya perlu dimasukan ke dalam satu tempat.

“deletion anomaly” adalah sebuah kesalahan dalam penghapusan suatu informasi dalam database harus dilakukan dengan penghapusan informasi tersebut dari beberapa tempat dalam database. Dalam database yang telah dinormalisasi, penghapusan suatu informasi hanya perlu dilakukan dalam satu tempat dalam database tersebut.

Sedangkan dalam melakukan update datu informasi, kesalahan juga dapat terjadi ketika kita harus melakukan update ke seluruh tempat yang menyimpan informasi tersebut. Kesalahan ini disebut dengan “update anomaly”.
2. Konsep Dasar
Normalisasi adalah bagian perancangan basisdata. Tanpa normalisasi, system basisdata mnejadi tidak akurat, lambat, tidak efisien, serta tdak memberikan data yang diharapkan.
Pada waktu menormalisasi basisdata, ada empat tujuan yang harus dicapai, yaitu:
1.   Mengatur data dalam kelompok-kelompok sehingga masing-masing kelompok hanya menangani bagian kecil system.
2.   Meminimalkan jumlah data berulang dalam basisdata.
3.   Membuat basisdata yang datanya diakses dan dimanipulasi secara cepat dan efisien tanpa melupakan integritas data.
4.   Mengatur data sedemikian rupa sehingga ketika memodifikasi data, Anda hanya mengubah pada satu tempat.
Perancangan basisdata terkadang menyebutkan keempat tujuan dengan istilah integritas data, integritas referensial, dan pengaksesan data.
Tujuan normalisasi adalah mebuat kumpulan tabel relasional yang bebas dari data berulang dan dapat dimodifikasi secara benar dan konsisten. Ini berarti bahwa semua tabel pada basisdata relasional harus berada pada bentuk normal ke tiga (3NF). Sebuah tabel relasional berada pada 3NF jika dan hanya jika semua kolom bukan kunci adalah (a) saling independen dan (b) sepenuhnya tergantung pada semua kunci utama. Saling indepanden bararti bahwa tidak ada kolom bukan kunci yang tergantung pada sembarang kombinasi kolom lainnya. Dua bentuk normal pertama adalah langkah antara untuk mencapai tujuan, yaitu mempunyai semua tabel dalam 3NF.
3. Aturan Normalisasi
Berikut adalah aturan-aturan normalisasi:
1.   Hilangkan kelompok berulang-buat tabel terpisah untuk setiap himpunan atribut yang berhubungan dan tentukan kunci utama pada masing-masing tabel.
2.   Hilangkan data berulang-jika sebuah atribut hanya tergantung pada sebagian kunci utama gabungan, pindahlan atribut ketabel lain.
3.   Hilankan kolom yang tidak tergantung pada kunci-jika atribut tidak tergantung pada kunci, pindahkan atribut ke tabel lain.
4.   Pisahkan relasi majemuk-tidak ada tabel yang bias mengandung dua atau lebih relasi 1: atau n:m yang tidak berhubungan langsung.
5.   Pisahkan relasi majemuk yang berhubungan secara semantik-ada batasan pada informasi yang memperbolehkan pemisahan relasi many-to-many yang berhubngan secara logis.
6.   Bentuk normal optimal-sebuah model hanya dibatasi oleh fakta sederhana.
7.   Bentuk normal domain-key-sebuah model harus terbebas dari semua anomaly.
4. Bentuk Normal Pertama (1NF)
Contoh yang kita gunakan disini adalah sebuah perusahaan yang mendapatkan barang dari sejumlah pemasok. Masing-masing pemasok bereda pada satu kota. Sebuah kota dapat menpunyai lebih dari satu pemasok dan masing-masing kota mempnyai kode status sendiri. Masing-masing pemasok bias menyediakan banyak barang. Tabel relasionalnya dapat di tulis sebagai berikut:
                        Pemasok (#,status, kota, b#,qty) dimana
                                    P#        : kode pemasok (kunci utama)
                                    Status  : kode status kota
                                    Kota    : nama kota
                                    B#       : barang yang dipasok
                                    Qty      : jumlah barang yang dipasok
Supaya bias digabungkan jumlah barang yang dipasok (qty) secara unik dengan barang (b#) dan pemasok (p#), kita menggunakan kunci utama gabungan yang tersusun dari b# dan p#.
Swebuah tabel relasional secara definisi selalu berada dalam bentuk normal pertama. Semua nilai pada kolom-kolomnya adalah atomic. Ini berarti kolom-kolom tidak mempunyai nilai berulang. Gambar  1.6.1 menunjukkan tabel pemasok dalam 1NF.




P#
Status
Kota
B#
qty
P1
20
Yogyakarta
B1
300
P1
20
Yogyakarta
B2
200
P1
20
Yogyakarta
B3
400
P1
20
Yogyakarta
B4
200
P1
20
Yogyakarta
B5
100
P1
20
Yogyakarta
B6
100
P2
10
Medan
B1
300
P2
10
Medan
B2
400
P3         
10
Medan
B2
200
P4
20
Yogyakarta
B2
200
P4
20
Yogyakarta
B4
300
P4
20
Yogyakarta
B5
400
Tabel  1.1 Bentuk normal I
Meskipun berada pada 1NF, tabel pemasok mengandung data berulang. Sebagai contoh, informasi tentang lokasi pemasok dan status lokasi harus diulang untuk setiap barang yang dipasok. Perulangan menyebabkan apa yang disebut update anomalies. Update anomalies adalah masalah yang timbul ketika informasi ditambahkan, dihapus, atau di upadate. Sebagai contoh, anomaly berikut dapat terjadi pada tabel pemasok :
1.   Insert. Fakta bahwa pemasok tertentu (p5) berlokasi pada kota tetentu (Bandung) tidak dapat ditambahkan hingga mereka memasok barang.
2.   Delete. Jika sebuah baris harus dihapus, maka yang hilang tidak hanya informasi barang dan jumlahnya, tetapi juga informasi tentang pemasok.
3.   Update. Jika pemasok p1 pindah dari Yogyakarta ke Jakarta, maka enam baris harus di-update karena perubahan.
5. Bentuk Normal Kedua (2NF)
Definisi normal kedua menyatakan bahwa tabel dengan kunci utama gabungan hanya dapat berada pada 1Nf, tetapi tidak pada 2NF. Sebuah tabel relasional berapa pada bentuk normal kedua jika dia berada pada 1NF dan setiap kolom bukan kunci harus tergantung pada seluruh kolom yang membentuk kunci utama. Tabel pemasok berada pada 1NF, tetapi tidak pada 2NF karena status dan kota terrgantung secara fungsional hanya dapat pada kolom p# dari kunci gabungan (p#, b#). Ini dapat digambarkan dengan membuat daftar ketergantungan fungsional.
                        P#          kota, status
                        kota           status
                        (p#, b#)                        qty
Proses mengubah tabel 1NF ke 2NF adalah :
1.   Tentukan sembarang kolo penentu selain kunci gabungan dan kolom-kolom yang ditentukannya.
2.   Buat dan beri nama tabel untuk masing-masing penentu dan kolom-kolom yang ditentukan nya.
3.   Pindahkan kolom-kolom yang ditentukan dari tabel asal ke tabel baru, penentu akan menjadi kunci utama pada tabel baru.
4.   Hapus kolom yang baru dipindahkan ke tabel asal, kecuali penentu yang akan berfungsi sebagai kunci tamu.
5.   Tabel asal biasa diberi nama baru.
Pada contoh, kita memindahkan kolom p#,status, dan kota ke tabel baru yang disebut PEMASOK2, kolom p# menjadi kunci utama tabel ini. Gambar 1.6.2 menunjukkan hasil nya.
 PEMASOK2                                                           BARANG

P#
B#
Qty
P1
B1
300
P1
B2
200
P1
B3
400
P1
B4
200
P1
B5
100
P1
B6
100
P2
B1
300
P2
B2
400
P3
B2
200
P4
B4
200
P4
B5
300
          

P#
Status
kota
P1
20
Yogyakarta
P2
10
Medan
P3
10
Medan
P4
20
Yogyakarta
P5
30
Bandung
                         










Tabel  1.2 tabel bentuk normal II

6. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Bentuk normal ketiga mengharuskan semua kolom pada tabel relasional tergantung hanya pada kunci utama. Secara definisi, sebuah tabel berada pada betuk normal ketiga (3NF) jika tabel sudah berada pada 2NF setiap kolom yang bukan kunci tidak tergantung secara transitif pada kunci utamanya. Dengan kata lain, semua atribut bukan kunci tergantung secara secara fungsional hanya pada kunci utama. Tabel BARANG sudah dalam bentuk normal ketiga. Kolom bukan kunci, qty, tergantung sepenuhnya pada kunci utama (p#, b#). PEMASOK masih berada pada 2NF, tetapi belum berada pada 3NF karena dia mengandung ketergantungan transitif. Ketrgantungan transitif terjadi ketika sebuah kolom bukan kunci, yang ditentukan oleh kinci utama, menetukan kolom lainnya. Konsep ketregantungan transitif dapat digambarkan dengan menunjukkan ketergantungan fungsional pada PEMASOK2, yaitu :
                        PEMASOK2 p#         PEMASOK2.status
                        PEMASOK2 p#          PEMASOK2.kota
                        PEMASOK2.kota       PEMASOK2.status
Perlu dicatat bahwa PEMASOK2.status ditentukan, baik oleh kunci utama p#, maupun kolom bukan kunci, kota.
Proses mengubah tabel menjadi 3NF adalah :
1.   Tentukan semua penentu selain kunci utama dan kolom yang ditentukannya.
2.   Buat dan beri nama tabel baru untuk masing-masing penentu dan kolom yang ditentukannya.
3.   Pindahkan kolom yang ditentukan dari tabel asal ke tabel baru. Penentu menjadi kunci utama tabel baru.
4.   Hapus kolom yang baru saja dipindahkan dari tabel asal, kecuali penetu yang akan berfungsi sebagai kunci tamu.
5.   Tabel asal bias diberi nama baru.
Untuk mengubah PEMASOK2 menjadi 3NF, kita membuat tabel baru yang disebut KOTA_STATUS dan memindahkan kolom kota dan status ke tabel baru. Status dihapus dari tabel asal, kota tetap dibiarkan karena akan berfungsi sebagai kunci asing badi KOTA_STATUS, dan tabel asal diberi nama baru PEMASOK_KOTA. Tabel 1.3 menunjukkan hasilnya.

                        PEMASOK_KOTA                  KOTA_STATUS
P#
Kota
P1
Yogyakarta
P2
Medan
P3
Medan
P4
Yogyakarta
P5
Bandung
Kota
Status
Yogyakarta
20
Medan
10
Bandung
30
Semarang
40


                       




Tabel 1.3 Bentuk normal III
Perubahan ke 3NF menghasilkan tuga tabel dan dapat dinyatakan dalam PpseudoSQL” sebagai berikut :
                        BARANG (p#, qty)
                        Kunci Utama (p#, b#)
                        Foreign Key (kota) references PEMASOK_KOTA.p#
                        PEMASOK_KOTA(p#, kota)
                        Kunci Utama (p#)
                        Foreign Key (kota) references KOTA_STATUS.kota
                        KOTA_STATUS(kota, status)
                        Kunci utama (kota)
Keuntungan untuk normal ketiga adalah menghilangkan data berulang sehingga akan menghemat ruang dan mengurangi anomaly.
Sebagai contoh peningkatan pada contoh tabel diatas adalah :
1.   INSERT. Fakta tentang status sebuah kota, semarang mempunyai status 40, dapat ditambahkan meskipun tidak ada pemasok dikota tersebut. Demikian pula, fakta tentang pemasok baru dapat ditambahkan meskipun mereka belum memasok barang.
2.   DELETE. Informasi tentang barang barang yang dipasok dapat dihapus tanpa menghilangkan informasi tentang pemasok atau kota.
3.   UPDATE. Perubahan lokasi pemasok atau status suatu kota hanya membutuhkan modifikasi satu baris.


7. Bentuk Normal Keempat
Sebuah tabel relasional berada pada bentuk normal keempat (4NF) jika dia dalam BCNF dan semua ketergantungan multivalue merupakan ketergantungan fungsional.
Bentuk normal keempat (4NF) didasarkan pada konsep ketergantungan multivalue (MVD). Sebuah ketergantungan multivalue terjadi ketika dalam sebuah tabel relasional yang mengandung aetidaknya tiga kolom, satu kolom mempunyai banyak baris bernilai sama, tetapi kolom lain bernilai berbeda. Definisi secara formal diberikan oleh C.J Date, yaitu :
Misalnya, ada sebuah tabel relasional R dengan kolom A, B, dan C, maka R.A     R.B (kolom A menentukan kolom B).
Adalah benar jika dan hanya jika himpunan nilai B yang cocok dengan pasangan nilai A dan nilai C pada R hanya tergantung pada nilai A dan tidak tergantung pada nilai C.
MVD selalu terjadi dalam pasangan, yaitu R.A       R.B dipenuhi jika dan hanya jika R.A        R.C dipenuhi pula.
Misalnya, pegawai ditugaskan ke baynak proyek dan ia mempunyai banyak keahlian. Jika kita mencatat informasi ini pada satu tabel, ketiga atribut harus digunakan sebagai kunci karena tidak ada satu atribut pun yang dapat secara unik mengidentifikasikan sebuah record.
Hubungan antara peg# dan pry# merupakan ketergantungan multivalue karena untuk setiap pasang nilai peg#/ahli pada tabel, himpunan nilai pry# yang berhubungan hanya ditentukan oleh peg# dan tidak tergantung pada ahli. Hubungan peg# dan ahli merupakan ketergantungan multivalue karena himpunan nilai ahli untuk pasangan peg#/pry# selalu hanya tergantung pada peg#.
Untuk mengubah sebuah tabel dengan ketergantungan multivalue kedalam 4NF, pindahkan masing-masing pasangan MVD ke tabel baru. Tabel 1.4 menunjukkan hasilnya.
           





`                
                          PEGAWAI_PROYEK                                      PEGAWAI_AHLI

Peg#
Pry#
1211
P1
1211
P3
Peg#
ahli
1211
Analisis
1211
Perancangan
1211
pemrograman
                                                                                                                                   
                                                                                                                                               



Tabel 1.4 Bentuk normal keempat (4NF)




















BAB II
PERANCANGAN SISTEM

2.1 Normalisasi
Bentuk tidak normal
SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG
UD. ARIF  JAYA
PASAR INPRES NAIKOTEN 1 KUPANG
(0380) 828225
Kode Supplier  : S01                            Nama Supplier   : M. Andi
Kode Terima    : T01                            Kode Pelanggan : C01
Kode Keluar    : KK1                           Nomor Bon        : 001             
Kode Barang                : B01
Nama Barang               : Sendok
Stock                           : 15 Ls
Jumlah                         :  180 Sendok
Dikirim                                    : 05-02-2012
Keterangan                  : Lunas
                                                Tdt  Penerima
                                                …………………………….
Terima kasih atas Pemesanan anda
            Gambar 2.1 bentuk tidak normal




Normalisasi merupakan tahap akhir dalam perancangan database. Normalisasi dibuat untuk mengetahui komplekstisitas data yang akurat. Biasanya normalisasi data dibuat minimal hingga 3 normalisasi.
Berikut adalah tahap-tahap dalam normalisasi :
1)      Normalisasi tahap pertama

Tabel Keluar Barang
 Kode_Barang *
Nama_Barang
Stock
Jumlah
Penerimaan
Permintaan beli
Tabel_Detail
Kode_Barang
Nama_Barang
Jumlah


Tabel_Supplier
Kode_Supplier *
Nama_Supplier
Alamat
Telpon
Email
Tabel_Penerimaan
Kode_Terima *
Tanggal_terima
Kode_Supplier
Nomor_Bon
Total_Terima
Pengeluaran


                                     Tabel 2.1 Normalisasi  I                
       















2)      Normalisasi tahap kedua

Tabel Keluar Barang
 Kode_Barang *
Nama_Barang
Kode_Keluar **
Stock
Jumlah
Dikirm
Keterangan
Permintaan beli
Tabel_Detail
Kode_Barang **
Nama_Barang
Jumlah

Tabel_Pengeluaran
Kode_Keluar *
Tanggal_Keluar
Kode_costumer **
Nomor_Bon
Tanggal_Minta
Total_Kirim
                         



                                


Tabel_Supplier
Kode_Supplier *
Nama_Supplier
Alamat
Telpon
Email
Tabel_Penerimaan
Kode_Terima *
Tanggal_terima
Kode_Supplier **
Nomor_Bon
Total_Terima





                                                Tabel  2.2 Normalisasi II




3)      Normalisasi tahap ketiga

Tabel Keluar Barang
 Kode_Barang *
Nama_Barang
Kode_Keluar **
Stock
Jumlah
Dikirm
Keterangan
Tabel_Detail
Kode_Barang **
Nama_Barang
Jumlah


 



Tabel_Pelanggan
Kode_Costumer *
Nama_Costumer
Alamat
Telpon
Email
Tabel_Pengeluaran
Kode_Keluar *
Tanggal_Keluar
Kode_costumer **
Nomor_Bon
Tanggal_Minta
Total_Kirim

                            




Tabel Permintaan beli
Kode_Permintaan *
Tanggal_Terima
Total_Minta
Kode_Supplier
Kode_Costumer **
Detail_Permintaan_Beli
Tabel_Penerimaan
Kode_Terima *
Tanggal_terima
Kode_Supplier **
Nomor_Bon
Total_Terima

Tabel supplier
Kode_Supplier *
Nama_Supplier
Alamat
Telpon
Email
                                                   Tabel  2.3 Normalisasi III



4)      Normalisasi tahap keempat
Tabel Keluar Barang
 Kode_Barang *
Nama_Barang
Kode_Keluar **
Stock
Jumlah
Dikirm
Keterangan

Tabel Permintaan beli
Kode_Permintaan *
Tanggal_Terima
Total_Minta
Kode_Supplier **
Kode_Costumer **
Detail_Permintaan_Beli
Tabel_Detail
Kode_Barang **
Nama_Barang
Jumlah
                                                                                            
 




Tabel detail permintaan beli
Nomor_Permintaan
Kode_Barang **
Jumlah
Tabel_Penerimaan
Kode_Terima *
Tanggal_terima
Kode_Supplier **
Nomor_Bon
Total_Terima
Tabel detail Penerimaan
Kode_Terima **
Kode_Barang **
Jumlah

 

Tabel_Pengeluaran
Kode_Keluar *
Tanggal_Keluar
Kode_costumer **
Nomor_Bon
Tanggal_Minta
Total_Kirim



Tabel supplier
Kode_Supplier *
Nama_Supplier
Alamat
Telpon
Email
Tabel_Pelanggan
Kode_Costumer *
Nama_Costumer
Alamat
Telpon
email
                 




Tabel  2.4 normalisasi IV






2.2 PERANCANGAN TABEL
Tabel 1 Kamus Data Tabel Supplier
NO_TABEL
Kode_tabel
Nama_tabel

Jenis_tabel


DI.sistem
DI.program

1
D1



KUNCI PRIMER
Kode_Supplier
Kode_Supplier

Kunci_sekunder








Nomor
Nama_field
Tipe_field
Lebar_field
D1 .sistem
D1.program
1
Kode_ Supplier
Kode_ Supplier
Text
3
2
Nama_Supplier
Nama_Supplier
Text
30
3
Alamat_Supplier
Alamat_Supplier
Tetx
30
4
Telepon_Supplier
Telepon_Supplier
Text
12
5
Email_Supplier
Email_Supplier
Text
20
Tabel 2.5 Tabel Supplier

Tabel 2 Kamus Data Detail Permintaan Beli
NO_TABEL
Kode_tabel
Nama_tabel

Jenis_tabel


DI.sistem
DI.program

2
D2



KUNCI PRIMER



Kunci_sekunder








Nomor
Nama_field
Tipe_field
Lebar_field
D1 .sistem
D1.program
1
Nomor_Permintaan
Nomor_Permintaan
Text
3
2
Kode_Barang
Kode_Barang
Text
3
3
Jumlah
Jumlah
Tetx
10
Tabel 2.6 Tabel Detail Permintaan Beli







Tabel 3 Kamus Data Tabel Pelanggan

NO_TABEL
Kode_tabel
Nama_tabel

Jenis_tabel


DI.sistem
DI.program

3
D3



KUNCI PRIMER
Kode_Costumer
Kode_Costumer

Kunci_sekunder








Nomor
Nama_field
Tipe_field
Lebar_field
D1 .sistem
D1.program
1
Kode_ Costumer
Kode_ Costumer
Text
3
2
Nama_Costumer
Nama_Costumer
Text
20
3
Alamat_Costumer
Alamat_Costumer
Tetx
20
4
Telepon_Costumer
Telepon_Costumer
Text
12
5
Email_Costumer
Email_Costumer
Text
20
Tabel 2.7 Tabel Pelanggan

Tabel 4 Kamus Data Tabel Keluar Barang

NO_TABEL
Kode_tabel
Nama_tabel

Jenis_tabel


DI.sistem
DI.program

4
D4



KUNCI PRIMER
Kode_Barang
Kode_Barang

Kunci_sekunder
Kode_Keluar
Kode_Keluar






Nomor
Nama_field
Tipe_field
Lebar_field
D1 .sistem
D1.program
1
Kode_ Keluar
Kode_ Keluar
Text
3
2
Nama_Barang
Nama_Barang
Text
20
3
Kode_Barang
Kode_Barang
Tetx
3
4
Stock
Stock
Text
10
5
Jumlah
Jumlah
Text
10
6
Dikirim
Dikirim
Date/Time
General Date
7
Keterangan
Keterangan
Memo

Tabel 2.8 Tabel Keluar Barang





Tabel 5 Kamus Data Tabel Detail

NO_TABEL
Kode_tabel
Nama_tabel

Jenis_tabel


DI.sistem
DI.program

5
D5



KUNCI PRIMER



Kunci_sekunder
Kode_Barang
Kode_Barang






Nomor
Nama_field
Tipe_field
Lebar_field
D1 .sistem
D1.program
1
Kode_ Barang
Kode_ Barang
Text
3
2
Nama_Barang
Nama_Barang
Text
20
3
Jumlah
Jumlah
Text
10
Tabel 2.9 Tabel Detail Barang


Tabel 6 Kamus Data Tabel Detail Penerimaan

NO_TABEL
Kode_tabel
Nama_tabel

Jenis_tabel


DI.sistem
DI.program

6
D6



KUNCI PRIMER



Kunci_sekunder
Kode_Terima
Kode_Terima






Nomor
Nama_field
Tipe_field
Lebar_field
D1 .sistem
D1.program
1
Kode_ Terima
Kode_ Terima
Text
3
2
Kode_Barang
Kode_Barang
Text
3
3
Jumlah
Jumlah
Text
10
Tabel 2.10 Tabel Detail Penerimaan







Tabel 7 Kamus Data Tabel Penerimaan

NO_TABEL
Kode_tabel
Nama_tabel

Jenis_tabel


DI.sistem
DI.program

8
D8



KUNCI PRIMER
Kode_Terima
Kode_TMP

Kunci_sekunder
Kode_Supplier
Kode_Barang






Nomor
Nama_field
Tipe_field
Lebar_field
D1 .sistem
D1.program
1
Kode_Terima
Kode_Terima
Text
3
2
Tanggal_Terima
Tanggal_Terima
Date/Time
General Date
3
Kode_Supplier
Kode_Supplier
Tetx
3
4
Nomor_Bom
Nomor_Bom
Text
3
5
Total_Terima
Total_Terima
Text
15
Tabel 2.11 Penerimaan


Tabel 8 Kamus Data Tabel Pengeluaran

NO_TABEL
Kode_tabel
Nama_tabel

Jenis_tabel


DI.sistem
DI.program

9
D9



KUNCI PRIMER
Kode_Keluar
Kode_Keluar

Kunci_sekunder
Kode_Costumer
Kode_Costumer






Nomor
Nama_field
Tipe_field
Lebar_field
D1 .sistem
D1.program
1
Kode_Keluar
Kode_Keluar
Text
3
2
Tanggal_Keluar
Tanggal_Keluar
Date/Time
General Date
3
Kode_Costumer
Kode_Costumer
Tetx
3
4
Nomor_Bom
Nomor_Bom
Text
3
5
Total_Minta
Total_Mnita
Text
15
6
Total_Kirim
Total_Kirim
Text
15
Tabel 2.12 Tabel Pengeluaran




Tabel 9 Kamus Data Tabel Permintaan Detail

NO_TABEL
Kode_tabel
Nama_tabel

Jenis_tabel


DI.sistem
DI.program

10
D10



KUNCI PRIMER
Nomor_Permintaan
Nomro_permintaan

Kunci_sekunder
Kode_Supplier
Kode_costumer






Nomor
Nama_field
Tipe_field
Lebar_field
D1 .sistem
D1.program
1
Nomor_Permintaan
Nomor_Permintaan
Text
3
2
Tanggal_terima
Tanggal_terima
Date/Time
General Date
3
Total_Minta
Total_Minta
Tetx
15
4
Kode_Supplier
Kode_Supplier
Text
3
5
Kode_Costumer
Kode_Costumer
Text
3
Tabel 2.13 Tabel Pemintaan Detail



















2.3 TAHAP PEMBUATAN ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM
Kode_Supplier                                                                                                                                          Kode_Costumer
Nama_Supplier                                                                                                                                         Nama_Costumer
Alamat_Supplier                                                                                                                                      Alamat_Costumer
Telpon_Supplier                                                                                                                                       telpon_costumer
Supplier
Memiliki
Pelanggan
Memiliki
Memiliki
Penerimaan
Memiliki
Detail Penerimaan
Memiliki
Detail Permintaan Beli
Pengeluaran
Terdapat
Keluar Barang
Mendetailkan
Detail
Memiliki
Memiliki
Permintaan Beli
Email_Supplier                                                                                                                                         Email_Costumer
                        I                                                                                              m                                                                                             I

        I                                                                                                                                       M

                                                              I
                   Kode_Terima                                                                Kode_Keluar
                   Tgl_Terima                                                                                  Tgl_Keluar
        m          Kode_supplier                                                              Kode_Costumer
                   No_Bon                                                                     Nomor_Bon
                   Total_Terima                                                               Total_Minta
                                                                                                Total_Kirim
                                    Kode_Keluar                               M
        I                            Kode_Barang
                                    Nama_Barang                                                            M                                                                                                          I
                                    Stock                                                                                                                                                                                                                                    
                                    Jumlah                                                                                                                                                                                           Kode_Barang
                                    Dikirim                                                                                                                                                                     Nama_Barang
                                                                                                                      Jumlah                       
 M                                                                                                                     I

                                               
                                                        No_Permintaan
                                            Tgl_Minta
                                Kode_Terima                                                                                                             Total_Minta
                               Kode_Barang                                                                                                          Kode_Supplier
                               Jumlah                                                                                         Kode_Costumer
       I     
                                                                                                                       M

                  

      I          No_Permintaan
                                Kode_Barang
                                 Jumlah

GAMBAR 2.2 ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)


BAB III
IMPLEMENTASI

3.1   MENU UTAMA






Gambar 3.1 Tampilan menu utama
Pada bagian ini, penulis menggunakan fasilitas access “Switchboard Manager” supaya ketika menginput atau melihat data secara langsung tidak perlu lagi secara manual tetapi cukup dengan menekan toombol tertentu saja sehingga lebih efektif dan efesien.
Ada 6 tombol yang digunakan untuk mengakses data dalam menu utama ini yaitu :
1.   Tombol Tambah, berfungsi untuk memasukkan data.
2.   Tombol Simpan
a.         Form Supplier
 





Gambar 3.2 Form Supplier
Dalam Form data Supplier, terdapat 5 command button. Tombol Tambah untuk menambah data baru, tombol Batal unutk membatalkan data yang dimasukkan, tombol Simpan unutk menyimpan data, tombol Hapus untuk menghapus data. Jika ingin menhapus data , pilih salah satu record yang ingin dihapus maka akan tampak perintah seperti gambar dibawah ini :
 




Gambar 3.3 Perintah Delete Record

Klik tombol Yes untuk menghapus record yang diinginkan atau tombol NO untuk membatalkan penghapusan. Dan tombol keluar untuk keluar dari Form Supplier.

b.      Form Pelanggan
 






Gambar 3.4 Form Pelanggan
Dalam Form data Pelanggan, terdapat 5 command button. Tombol Tambah untuk menambah data baru, tombol Batal untuk membatalkan data yang dimasukkan, tombol Simpan untuk menyimpan data, tombol Hapus untuk menghapus data. Jika ingin menghapus data, pilih salah satu record yang ingin dihapus, lalu kita klik pada command button hapus maka akan tampak perintah seperti pada gambar dibawah ini :
 




Gambar 3.5 Perintah Delete Record
Klik tombol Yes untuk menghapus record yang diinginkan atau tombol NO untuk membatalkan penghapusan. Dan tombol keluar untuk keluar dari Form Pelanggan.
c.       Form Keluar Barang
 







Gambar 3.6 Form Keluar Barang
Dalam Form data Keluar Barang, terdapat 5 command button. Tombol Tambah untuk menambah data baru, tombol Batal untuk membatalkan data yang dimasukkan, tombol Simpan untuk menyimpan data, tombol Hapus untuk menghapus data. Jika ingin menghapus data, pilih salah satu record yang ingin dihapus, lalu kita klik pada command button hapus maka akan tampak perintah seperti pada gambar dibawah ini :
 




Gambar 3.7 Perintah Delete Record
Klik tombol Yes untuk menghapus record yang diinginkan atau tombol NO untuk membatalkan penghapusan. Dan tombol keluar untuk keluar dari Form Keluar Barang.
Selain itu, dalam Form Keluar Barang terdapat juga SubForm, yaitu SubForm Detail yang memiliki 1 Field Jumlah.






d.    Form Penerimaan
 








Gambar 3.8 Form Penerimaan
Dalam Form data Penerimaan, terdapat 5 command button. Tombol Tambah untuk menambah data baru, tombol Batal untuk membatalkan data yang dimasukkan, tombol Simpan untuk menyimpan data, tombol Hapus untuk menghapus data. Jika ingin menghapus data, pilih salah satu record yang ingin dihapus, lalu kita klik pada command button hapus maka akan tampak perintah seperti pada gambar dibawah ini :
 




Gambar 3.9 Perintah Delete Record
Klik tombol Yes untuk menghapus record yang diinginkan atau tombol NO untuk membatalkan penghapusan. Dan tombol keluar untuk keluar dari Form Keluar Barang.
Selain itu, dalam Form Penerimaan terdapat juga SubForm, yaitu SubForm Detail yang memiliki 1 Field Jumlah.





e.      From Pengeluaran
 





Gambar 3.10 Form Pengeluaran
Dalam Form data Pengeluaran, terdapat 5 command button. Tombol Tambah untuk menambah data baru, tombol Batal untuk membatalkan data yang dimasukkan, tombol Simpan untuk menyimpan data, tombol Hapus untuk menghapus data. Jika ingin menghapus data, pilih salah satu record yang ingin dihapus, lalu kita klik pada command button hapus maka akan tampak perintah seperti pada gambar dibawah ini :
 




Gambar 3.11 Perintah Delete Record
Klik tombol Yes untuk menghapus record yang diinginkan atau tombol NO untuk membatalkan penghapusan. Dan tombol keluar untuk keluar dari Form Pengeluaran.
f.      From Mendetailkan Permintaan Beli Barang
 







Gambar 3.12 Form Permintaan Beli Barang
Dalam Form data Penerimaan, terdapat 5 command button. Tombol Tambah untuk menambah data baru, tombol Batal untuk membatalkan data yang dimasukkan, tombol Simpan untuk menyimpan data, tombol Hapus untuk menghapus data. Jika ingin menghapus data, pilih salah satu record yang ingin dihapus, lalu kita klik pada command button hapus maka akan tampak perintah seperti pada gambar dibawah ini :
 




Gambar 3.13 Perintah Delete Record
Klik tombol Yes untuk menghapus record yang diinginkan atau tombol NO untuk membatalkan penghapusan. Dan tombol keluar untuk keluar dari Form Keluar Barang.
Selain itu, dalam Form Penerimaan terdapat juga SubForm, yaitu SubForm Detail yang memiliki 2 Field Kode Barang dan Jumlah.
3.2 MENU CETAK
Di dalam Menu Cetak terdapat 5 laporan, yaitu laporan Data Supplier, Laporan Data Pelanggan, Laporan Data Keluar Barang, Laporan Data Penerimaan dan Laporan Data Pemintaan Beli. Jika kita ingin melihat cetak laporan dari Supplier, Pelanggan, Keluar Barang, Penerimaan dan Permintaan Beli, kita tinggal memilih option-option dari menu cetak yang kita ingin kan. Lakukan perintah yang sama pada setiap Menu Cetak yang lainnya.
 







Gambar 3.14 Cetak Laporan Data Supplier
Untuk mencetak laporan data Supplier, dapat diperoleh dari tabel Supplier kemudian diproses. Seteleah diproses, laporan dicetak dan diberi kepimpinan.
 





Gambar 3.15 Cetak Laporan Data Pelanggan

Untuk mencetak laporan data Pelanggan, dapat diperoleh dari tabel Pelanggan kemudian diproses. Seteleah diproses, laporan dicetak dan diberi kepimpinan.

 





Gambar 3.16 Cetak Laporan Data Keluar Barang
Untuk mencetak laporan data Keluar Barang, dapat diperoleh dari tabel Keluar Barang kemudian diproses. Seteleah diproses, laporan dicetak dan diberi kepimpinan.
 





Gambar 3.17 Cetak Laporan Data Penerimaan

Untuk mencetak laporan data Penerimaan, dapat diperoleh dari tabel Penerimaan kemudian diproses. Seteleah diproses, laporan dicetak dan diberi kepimpinan.

 






Gambar 3.18 Cetak Laporan Data Penerimaan

Untuk mencetak laporan data Keluar Barang, dapat diperoleh dari tabel Keluar Barang kemudian diproses. Seteleah diproses, laporan dicetak dan diberi kepimpinan.
3.3 Keluar
Option yang terakhir, yaitu Keluar berfungsi untuk keluar dari program yang sedang dijalankan.















BAB IV
PENUTUP

4.1   KESIMPULAN
a.       Sistem Informasi Persediaan Barang yang ada dan yang sementara digunakan pada umumnya bersifat manual meskipun sudah menggunakan teknologi computer.
b.      Dalam penerapan system yang digunakan saat ini masih terdapat beberapa permasalahan diantaranya pengolahan data dalam dalam jumlah banyak menambah volume pekerjaan serta meningkatnya resiko kesalahan manual yang tinggi disamping laporan yang sering kali terlambat karena tidak tersedianya data secara akurat pada saat dibutuhkan.
c.       Dengan system Informasi Persediaan Barang yang berbasis computer sebagaimana telah dijabarkan pada bab-bab terdahulu diharapkan dapay meninggatkan efisiensi pengolahan data.

4.2   SARAN
a.       Pimpinan harus terus mengontrol persediaan data stock barang yang ada sehingga tidak terjadi keterlambatan pangadaan barang yang dibutuhkan oleh pelanggan.
b.      Pimpinan juga harus terus memperhatikan masa kadarluarsa dan kondisi barang agar tidak terjadi keracunan bagi pelanggan..












DAFTAR PUSTAKA

Buku Basis Data Oleh : Janner Simarmata, Iman Paryudi Penerbit ANDI Yogyakarta

Gaspez, Vincent. 1992. Analisis Sistem Terapan. Berdasarkan  Pendekatan teknik Industru                 Bandung. Trasito

Modul Basis Data Disusun Oleh Yermias J.I leuhoe, S. Kom

Kristanto Ir. Harianto, Konsep dan Perancangan Database. Andi Yogyakarta. 1994